Timnas Menang Tipis 3-2 Hadapi Mongolia
Timnas Indonesia kembali meraih kemenangan di laga keduanya dalam ajang turnamen Aceh World Solidarity Cup 2017 di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin (4/12/2017) malam WIB. Meski dengan kondisi lapangan yang buruk, Tim Merah Putih sukses mengalahkan Mongolia dengan skor 3-2. Namun pelatih Mongolia Michael Weiss mengatakan bahwa anak asuhannya terbiasa bermain di lapangan sintetis, dan dengan kondisi lapangan yang sangat buruk tentu mempersulit permainan mereka.
Namun meski kalah, pelatih Mongolia tidak kecewa dengan pasukannya. Dia juga memuji penampilan apik Tim Garuda. Pertandingan kedua Timnas Indonesia ini pun kurang menarik untuk disaksikan karena kondisi lapangan yang berlumpur. Akan tetapi dengan perjuangan yang ekstra Timnas dapat memenangkan pertandingannya melawan Timnas Mongolia.
Torehan gol pertama terjadi pada menit kedelapan, lewat sepakan jarak dekat Gavin Kwan Adsit. Selanjutnya Osvaldo Haay mampu menggandakan keunggulan melalui umpan Ilija Spasojevic. Sang striker Ilija Spasojevic juga tak ketinggalan menciptakan gol penalti di menit 45 +2.
Meski Mongolia tidak bisa mengembangkan permainan terbaik karena permukaan lapangan becek, pelatihnya Michael Weiss memuji permainan Tim Merah-Putih, yang bisa keluar dari situasi sulit dengan mencetak tiga gol bersumber bola.com 5/12/17.
“Timnas Indonesia punya banyak winger berteknik tinggi, Evan Dimas gelandang pengatur serangan yang juga berteknik tinggi, dan striker yang sangat kuat. Saya yakin Indonesia dalam rentang 2-3 tahun lagi akan jadi yang terbaik di kawasan Asia,” ujar pelatih asal Jerman itu.
Dengan hasil ini, Indonesia menempati urutan kedua klasemen sementara Aceh World Solidarity Cup 2017 dengan enam poin. Mengemas poin yang sama dengan Kirgistan di posisi pertama, tetapi Indonesia hanya kalah produktivitas gol. Adapun laga pamungkas antara Timnas Indonesia kontra Kirgistan akan diadakan pada Rabu (6/12/2017). Pertandinga kedua kesebelasan Timnas ini bakal menjadi duel perebutan gelar juara Aceh World Solidarity Cup 2017.